Ada
kata-kata bijak menyebutkan; "Cerdasnya orang beriman adalah dia yang
mampu mengelola hidupnya yang sesaat ini untuk hidup yang lebih panjang
yaitu kehidupan kelak setelah kematian."
QS. Al 'Ankabuut [29] : 64 |
wamaa haadzihil-hayaatud-dunyaa illaa lahwun wala 'ibun, wa-innad-daarol-aakhirota lahiyal-hayawaanu, law kaanuu ya'lamuun
[29:64] Dan
tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan
sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka
mengetahui.
Oleh
karena itu, mari kita siapkan diri kita untuk menyongsong kematian bila
saatnya tiba, setidaknya ada 7 (tujuh) kebiasaan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang bisa kita jadikan teladan :
(1.) Melakukan sholat malam / Tahajjud, karena dengan tahajjud Allah SWT akan mengangkat kita ke tempat yang terpuji.
QS. Al Israa' [17] : 79 |
waminallayli fatahajjad bihi naafilatal-laka 'asaa an yab'a-tsaka Robbuka maqaamam- mahmuudaa
[17:79] Dan
pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu
ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat
yang terpuji.
(2.) Membaca Al Qur'an karena Al Qur'an akan datang pada hari kiamat nanti untuk memberi syafaat kepada pembacanya.
Abu Umamah al-Bahili Radhiyallahu 'Anhu, ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
"Bacalah oleh kalian Al-Qur'an, karena ia akan datang memberi syafaat kepada pembacanya pada hari kiamat." (Hadist Muslim).
(3.) Melakukan sholat berjamaah di Masjid terutama sholat Shubuh, karena sholat Shubuh penuh berkah dan disaksikan malaikat.
QS. Al Israa' [17] : 78 |
aqimish-sholaata liduluukisy-syamsi ilaa ghosaqil-layli waqur-aanal-fajri, inna qur-aanal-fajri kaana masyhuudaa
[17:78] Dirikanlah
shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan
(oleh malaikat).
(4.) Melakukan sholat Dhuha, karena sholat Dhuha sebagai pengganti sedekah bagi setiap ruas tulang badan kita pada setiap pagi.
يُصْبِحُ
عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ
صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ
وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ
عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ
يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Pada
pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk
bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah,
setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan
tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan
takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf
(mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran)
adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan
shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (Hadist Muslim No. 720)
‘Aisyah Radhiyallahu 'Anhu menyebutkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
إِنَّهُ خُلِقَ كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْ بَنِى آدَمَ عَلَى سِتِّينَ وَثَلاَثِمَائَةِ مَفْصِلٍ
“Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan dalam keadaan memiliki 360 persendian.” (Hadist Muslim No. 1007)
(5.) Memberi sedekah setiap
hari karena sedekah akan memberi umur panjang yang bermanfaat, menghapus
sifat sombong, takabur dan membanggakan diri (HR. Bukhari)
QS. At Taubah [9] : 103 |
khudz min amwaalihim shodaqotan tuthoh-hiruhum watuzakkiihim bihaa washalli 'alayhim, inna sholawaataka sakanul-lahum wallaahu samii'un 'aliim
[9:103] Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka
dan berdo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
QS. Ath Tholaaq [65] : 7 |
liyunfiq dzuu sa'atim-min sa'atihi, waman qudiro 'alayhi rizquhu falyunfiq mim-maa aataahullaahu, laayukallifullaahu nafsan illaa maa aataahaa, sayaj'alullaahu ba'da 'usrin yusroo.
[65:7] Hendaklah
orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang
disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan
Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan
sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan
kelapangan sesudah kesempitan.
(6.) Tetaplah dalam keadaan suci dengan senantiasa menjaga wudhu.
"Sesungguhnya pada hari kiamat umatku akan dipanggil dalam keadaan putih
cemerlang dari bekas wudhu..."(HR. Bukhari dan Muslim).
(7.) Perbanyak membaca istighfar (mohon ampun kepada Allah).
QS. An Nisaa' [4] : 110 |
waman ya'mal suu-an aw yazhlim nafsahu, tsumma yastaghfirillaaha yajidillaaha ghofuurar-rohiim.
[4:110] Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian
ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
Semoga kita dapat mengamalkan ketujuhnya dengan terus menerus dan
konsisten, sehingga bila Malaikat Izrail datang menjemput, kita sudah
siap.
Selamat beraktifitas, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita.
Amiin amiin yaa Robbal'aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar