TARHIB ROMADHON Bersama Ustadz Budi Ashari Lc.
Orang yang Puasa, tarawih,
baca quran tapi imannya ngga dibawa tdk akan menghasilkan romadhon yg istimewa
dan berat sekali dan ini di sadari oleh syariat
pelajaran mahal sekali buat
kita dimana masa ketika syariat itu menyampaikan yang berat maka Alloh Subhanahu
Wa Ta'ala meringankan dengan berbagai macam cara
Pelajaran kita saat kondisi sulit seperti ini,
Semoga Alloh menghindarkan kita semua dari berbagai macam wabah penyakit ,
dimasa sulit ini dimana dimana semua berita terlihat menakutkan dan mengkhawatirkan
, memang kita harus waspada itu juga perintah syariat, mengambil upaya supaya
Alloh jauhkan kita dari wabah ini, tapi yang jadi PR buat kita adalah bahwa
semua berita yang kalau didengar menakutkan itu tidak hanya menghasilkan
kewaspadaan, tapi juga menghasilkan ke khawatiran dan kecemasan padahal semua
ahlin kesehatan menyampaikan bahwa ke khawatiran dan kecemasan itu justru
menurunkan imunitas tubuh, mesti ada penyeimbang-penyeimbang secara berita maka
saya sarankan kepada Saudara-Saudariku kalau akses berita tentang CORONA, maka
akseslah berita yang menyenangkan, Alhamdulillah Saya sudah mulai melihat
berita-berita bagus yang beritanya menyenankan kita, itu penting membahagiakan
kita, seperti kalimat banyak orang hari ini *JANGAN LUPA BAHAGIA* , jangan
sampai kita sibuk dengan corona sampai kita lupa bahagia, yang paling penting
BAHAGIA kita saat ini adalah mendekati bulan *ROMADHON* , jangan sampai lupa
bahwa menurut kalender *UMMUL QURO* saat ini adalah *1 SYA'BAN 1441 HIJRIYAH*, (25 Maret 2020).
Jadi Syariat ini sadar kalau
ada sesuatu yang berat maka disampaikan dengan cara yang ringan, mudah-mudahan
ini juga bisa didengar oleh para ahli, petinggi, pejabat, mestinya menyampaikan
data yang jika disampaikan ke masyarakat hanya akan menimbulkan kecemasan, maka
tidak perlu disampaikan,sampaikan aturan , sesuatu yang bisa menjaga masyarakat
dari berbagai masalah hari ini, contoh ketika Alloh Subhanahu Wa Ta'ala
menyampaikan tentang bahwa shiyam romadhon satu bulan penuh ini berat, maka
Alloh memulai dengan "Yaa ayyuhalladziina aamaanuu" wahai orang-orang
yang beriman kutiba 'alaikumushshiyam, kamaa kutiba 'alalladzina min
qoblikum" bahwa puasa ini tidak hanya untuk kalian, dulu orang-orang
sebelum kalian juga puasa , itu artinya Alloh Ta'ala ingin meringankan bahwa
yang puasa bukan hanya kita, kemudian penutupnya langsung "la'allakum
tattaqun" dan ternyata hasil besarnya adalah supaya kita menjadi orang
yang *BERTAQWA*, di ayat selanjutnya saja itu masih ingin meringankan kita,
"ayyamam ma'duudaat" ayyaman artinya hanya hari-hari, jadi kalau kita
setahun punya banyak hari, ma'duudat itu terbatas, dalam bahasa arab ini
disebut jama' qillah, kalimat jama' tapi hanya 3 atau 4, sebulan itu hari-hari
yang sedikit dibanding 11 bulan yang lain, Alloh Maha Kuasa bisa saja
mewajibkan 11 bulan puasa, yang sebulan tidak, Alloh tidak minta sebanyak itu,
silahkan yang sebelas bulan tidak wajib puasa.
Begitulah syariat, silahkan
dibaca ayat-ayat romadhon Surat Al Baqoroh dari ayat 183-187 semuanya
menyenangkan, ini cara Syariat mengkomunikasikan sesuatu yang berat.
Berbagilah sesuatu yang
membahagiakan,, jangan lupa IdkholusSurur memasukkan kebahagiaan dihati
saudaranya itu ibadah, jangan hanya menyampaikan sesuatu yang menakutkan, ingat
saat ini kita punya 2 kebahagiaan, yg pertama kita akan memasuki bulan
romadhon, dan yang kedua semoga,insyaaAlloh wabah korona ini selesai sebelum
Romadhon.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa”
Syariat puasa itu tidak
hanya kita yang menjalankan, bahkan umat sebelum rosul sudah menjalankan,
maknanya para ulama fiqih menjelaskan ada namanya Syar’u man qobla, Syariat
ummat sebelum Islam,blm tentu kita pakai hari ini, ada yang masih dilanjutkan,
ada yang khusus bagi umat tertentu sebelum kita, tapi shiyam ini adalah amal
yang untuk kita dan umat sebelum kita, kesimpulannya adalah manusia ini , dari
ayah kita Nabi Adam ‘alaihissalam sampai kapanpun tidak bisa lepas dari puasa,
sejatinya puasa ini kemaslahatan untuk seluruh umat manusia , bukan sebatas
hanya untuk orang islam, bukan sebatas pada sebuah zaman dan sebuah tempat,
tapi *seluruh ummat* harus *berpuasa*, badannya manusia Alloh ciptakan tidak
bisa lepas dari puasa, maka kita bersyukur kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
bahwa kita disediakan, sampai diwajibkan puasa satu bulan lamanya.”la’allakum
tattaqun”, ini adalah nilai utama, target terbesar, inilah ibadah yang mudah
yang bisa mengantarkan kita ke derajat tertinggi yaitu *TAQWA*. Ibadah itu
bukan sesuatu yang kering harus ada nilainya, ruhnya, dalam segala hal,
aktivitas seorang muslim itu ngga boleh kosong, kering yang hanya fisiknya,
dhohirnya, kita sholat, puasa, dzikir itu jangan lihat fisiknya, jangan lihat
bibirnya, jangan hanya aktivitas formalitas , tapi hatinya harus di ikutkan,
karena justru *HATI* ini yang menentukan *HASILNYA*. Makanya para ulama
menatakan :
رب عمل صغير تعظمه
النية، ورب عمل كبير تصغره النية
betapa banyak amal yang
besar dikerdilkan oleh niat, dan berapa banyak amal yang kecil diagungkan oleh
niat.
Dalam islam tidak boleh ada
sebuah amal yang tidak diikuti oleh hati, karena amal itu akan *ditolak*,
makanya targetnya adalah taqwa.
Semua Syariat Islam pasti
membawa nilai kebaikan.
Nabi Shollallohu ‘alaihi
wasallam bersabda :
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Siapa yang belum bisa meninggalkan ucapan dosa, dan masih
mengerjakannya, maka Alloh tidak butuh dia meninggalkan makan dan minum
(puasa), artinya shiyam ini membawa nilai, nilainya adalah *lisanmu* mesti
*lebih baik*, selesai romadhon, lisanmu, tutur katamu mesti lebih baik, ingat
kita punya *dua lisan*, lisan yang di dalam mulut kita dan lisan pena kita,
karena lisan pena kit aitu juga perwakilan kita juga, jadi kalua setelah
romadhon lisan pena kita dimedsos kok masih *buruk* maka romadhon kita *gagal*.
Ayat berikutnya (Al Baqoroh 184)
istimewanya umat ini dibuloan romadhon.
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
_“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa
diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka
(wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari
yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka
tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.
Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang
lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”_
Kehidupan Rosul Shollallohu ‘alaihi Wasallam, kenapa Beliau itu istimewa,
sehat, agung dan seterusnya, karena hari-hari yang Beliau jalanin itu aturannya
aturan syariat, contohnya dalam setahun misalnya kita disiapkan puasa romadhon,
1 romadhon itu ibarat kita mencharge gadget kita, dalam sebulan itu
mudah-mudahan cukup untuk 11 bulan lainnya, makanya diantara 11 bulanpun
disertakan aktivitas yang lain masih ada puasa sunnah, tilawah qur’an, dzikir,
qiyam , walaupun tidak se intensif dibulan romadhon, jadi atur hidup kita
dengan aturan syariat maka kita akan merasakan kebaikan dan keberkahan.
Meskipun syariat puasa ini kelihatannya berat, tapi buat orang *beriman*
ini *ringan*, bahkan Alloh beri keringanan, yg sakit yang ngga sanggup
melanjutkan puasa, ibu yang menyusui dst. Dalam ayat diatas dibagi menjadi 2
kelompok, yg pertama oran yang safar dan sakit, yang kedua adalah orang yang
ngga sanggup puasa artinya menunggu tahun depanpun orang ini tidak kan bisa
melaksankan puasa juga, tapi untuk kelompok safar dan sakit biasa bisa
mengganti (qadha) setelah romadhon. Kalau yang tidak bisa mengganti maka harus
bayar fidyah bagi orang-orang miskin. Ada Fiqih, ini sesuatu pelajaran yang
berharga bahwa hidup itu ada kadarnya dan fiqih itu mengatur kadar, semua ada
aturannya, tidak asal. Ini semua bukan kesulitan, ini semua yang Alloh inginkan
adalah kemudahan. Di ayat terakhir yang artinya kalau kalian puasa maka itu
lebih baik bagimu. Ini sudah bulan sya’ban bagi yang punya hutang puasa segera
diganti. Selain diatas ayat 184 ini bicara tentang berbagi dengan orang miskin,
ini maasyaaAlloh kesempatan mahal juga, mungkin ada yang terdampak ekonomi
diperistiwa korona hari ini sehinngga kesempatan yang bagus untuk kita
memuliakan saudara-saudara kita dengan kebutuhan yang harus kita penuhi karena
mungkin ada yang penghasilannya turun jauh atau bahkan menjadi sulit, bahkan
dibeberapa negara saya membaca fatwa hari ini bahwa ada syariat mempercepat
zakat, ta’jil mempercepat pembayaran
zakat, zakat mal dipercepat dimasa yang sulit ini, bahkan zakat fitrah, bisa
segera dipercepat walaupun yang utama adalah menjelang berakhirnya romadhon,
Syariat Maqosid, maksud dari zakat adalah membantu saudara-saudari kita yang
sedang kesulitan, maka dari itu Romadhon bergandeng erat dengan tema shodaqoh,
mari yang punya kelapangan harta bernagi dengan apapun dan siapaun sesuatu yang
bermanfaat terutama saudara-saudari kita yang dalam kondisikekurangan.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
_(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan
yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri
tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur._(Al Baqoroh :185)
Di ayat yg selanjutnya ini bulan romadhon dimana diturunkannya
*Al-Qur’an*, Para Ulama menjelaskan kata Romadhon diambil dari kata Romdho’
yang artinya panas, dulu bangsa Arab dalam menamai bulan-bulan rata-rata sesuai
dengan musim, atau aktivitas, makanya kita tau ada Robi’ itu musim semi, ada
jumada itu ketika dingin,beku, Para ulama mengkiaskan bahwa romadhon ini secara
nilai ruh, Alloh bakar dosa-dosa kita. Ada satu harapan yang mudah-mudahan ini
membahagiakan bahwa imam ibnu hajar al asqolani dalam kitab beliau yang
membahas tentang wabah tho’un saat itu, yang terjadi saat 819 dan 833H, Beliau
menyampaikan wabah tho’un yang terjadi dizaman 833, wabah tho’un ini biasanya
terjadi di musim semi, dan berakhir di awal musim panas, corona ini mulainya
dimusim semi, karena januari mulai berakhir musim dingin, masuk februari musim
semi, mudah-mudahan kalua seperti itu, mudah-mudahan Alloh mengangkat wabah ini
dari seluruh dunia, di awal musim panas dan itu adalah Romadhon,, mudah-mudahan
Alloh mengijabahi doa-doa seluruh muslimin dimuka bumi ini,
Romadhon dan Qur’an, bahwa kita katakan Romadhon itu ya Quran
itu utamanya Romadhon itu ya 2 itu ,
pertama Shiyam, yang kedua Qur’an, kalua shiyam khusus siang hari, kalua qur’an
sepanjang hari, tapi yang lebih utama adalah malam hari, dalilnya adalah hadits
nabi yang sohih, ternyata Malaikat Jibril ‘alaihissalam itu mendatangi Nabi
Muhammad Sholallohu ‘alaihi Wa sallam , wa kaana mudarisuhul Qur’an, bahasanya
adalah mudarrosah, dars itu belajar, mudarosah itu saling belajar, bahwa Rosul
dan Jibril itu muroja’ah Qur’an bukan hanya bacaan, tetapi bicara juga tentang
isinya kemudian dikatakan wa kaana kulla Lailah dan itu terjadinya setiap
malam. Disitulah para ulama mengatakan bahwa untuk Al Quran disepanjang hari
tapi yang lebih utama Quran ada di malam hari , seakan jika kita bagi siang
hari ada puasa, malam hari ada al qur’an, ini pembagian yang indah yang luar
biasa. Untuk Al Quran Alloh letakkan di malam hari karena sejalan, siang dan
malam Alloh ciptakan berbeda-beda, kebutuhan manusia disiang hari dan di malam
hari berbeda-beda, fisik manusia juga dibagi 2, ada untuk siang dan ada untuk
malam, itu sebuah sunnatulloh, aturannya kalua kita langar pasti bermasalah,
malam itu tenang, gelap, kesibukan juga sudah reda, suasana seperti inilah yang
tepat Bersama Al Qur’an. Ini sebuah pelajaran yang berharga, jika hubungan kita
dengan Al Quran kering berarti bisa jadi hati kita terlalu sibuk dengan dunia,
sehingga Qur’an tidak terasa indah dalam diri kita, tidak terasa dalam, maka
carilah waktu yang nyaman untuk kita berinteraksi dengan kalamulloh, Al
Qur’anul karim.
Al Qur’an dengan romadhon, para ulama mengatakan dia
inginmengangkat kita supaya hubungan sesame manusia diubah diangkat hubungan
dengan langit,sebelas bulan ini kita udah berinteraksi sesame manusia, ada
masalh nanya teman,dll. Romadhon ingin Alloh ganti koneksi kalian dengan
langit, hubungan-hubungan yang bersifat langit. Seperti kita tahu orang puasa
sama tidak puasa ngga ada bedanya, kalua ada orang yang bohong kalua dia puasa
padahal sebenarnya tidak puasa kita tidak tahu, ini hubungannya murni hubungan
langit, makin ke akhir romadhon itu mestinya semakin kuat hubungan kelangit dan
semakin mulai dikosongkan sinyalnya ke seama manusia, makanya ada syarat
I’tikaf ada di ayat 187, I’tikaf itu hakikatnya memutus hubungan dengan makhluk
dan menguatkan hubungan dengan sang Kholiq, syiarnya gitu. Ketika mulai mau
masuk Romadhon mulai dikuatkan hubungan langit. Hubugan bumi mulai dikurangi
aktivitasnya, Bahkan Rosul saat I’tikaf itu tidak hanya masuk masjid tapi masuk
mu’takaf (tenda di dalam masjid) tujuannya nabi ingin benar-benar memutus
hubungan dengan makhluk.sekarang sudah banyak kita dapati saat itikaf banyak
tenda di masjid, semoga tidak hanya sekedar tenda, karena meskipun kita masuk
tenda tapi masih ngobrol sepenajng iktikaf ya tidak dapat tujuannya. Artinya
dilatih Alloh dibulan romadhon ini, jika romadhon tak kunjung istimewa sehingga
muncul corona ini supaya sujudnya lebih Panjang, doanya lebih khusyu’, baca
qur’annya lebih banyak, maasyaaAlloh luar biasa, jadi tetap husnudzon kepada
Alloh,
Karena ini bulan al qur’an maka diistimewakan betul al qur’an
ini, ayat tentang turunnya lailatul qodr, ayat pembukanya juga turunnya Al
Qur’an, inna anzalnaahu fii lailatul qodr, sesungguhnya kami turunkan Al Qur’an
di malam lailatul qodr, menurut Abdulloh bin abbas rodhiyallohu ‘anhuma, adalah
bahwa itu turunnya Al Qur’an dari lauh mahfudz ke langit dunia, pokoknya
Romadhon itu sama dengan Al Qur’an, jadi buatkan program yang istimewa dengan
Al Qur’an, apapun tentang qur’an, Al Qur’an dimulai dengan membaca, Al Qur’an
artinya baca’an yang di ulang-ulang, jadi dibaca, jika kita sedang baca buku,
dibulan romadhon kita ganti dengan Al Quran, pembicaraan, obrolan tadabbur
tentang Qur’an, hati-hati Romadhon kita pembahasannya dirusak oleh corona,
jangan sampai romadhon kita masih sibuk ngobrolin corona, inilah pentingnya
kita duduk disini menyiapkan, tarhib Romadhon, ubah bahwa romadhon = Al Qur’an,
ganti semua dengan Qur’an, makanya Imam Malik rohimallohu ta’ala, Beliau
menutup kajian haditsnya dan Beliau mengatakan, pulanglah kalian kerumah-rumah
kalian untuk Bersama Al Qur’an, padahal itu kajiannya hadits Nai, kajian Mulia,
bukan tidak boleh tapi begitulah para ulama faham dimana penekanannya, kalua
hadits saja ditutup, pembahasan corona seharusnya ditutup, Alhamdulillah sudah
menjadi kebiasaan di Al Fatih, setiap romadhon ngajinya full al qur’an, bahkan
setiap hari bahas 1 kitab, diringkaskan tulisan ulama sepanjang romadhon,
begitu upaya kita mendekat kepada Al Qur’an, subhanalloh, bicara Qur’an bicara
apapun itu cahaya, kalua dibaca, dihafal itu kan dikepala kita, itu artinya
kita menar8uh cahaya, petunjuk di kepala dan dihati kita, hidup ini indah
dengan cahaya Al Qur’an, kalua hubungannya dengan sakit, maka Qur’an itu Syifa,
“wa nunazzilu minal Qur’an, ma huwa syifaa’, subhanalloh kata syifa’ itu Cuma
4kali disebutkan dalam Al Qur’an, 4x itu 3 nya Qur’an, yang 1 adalah apa yang
keluar dari perut lebah (tidak hanya madu), berarti ¾ obat dimuka bumi ini
adalah Al Qur’an, yuk kembali ke Qur’an, terapi qur’an, corona hanya salah satu
makhluk Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, yang ikut bertasbih Bersama kita juga.
“Hudallinnas” Alloh ingin menjadikan Qur’an itu bukan hanya
bacaan, hanya wirid, tapi fungsi utama Al Qur’an adalah “Hudallinnas” petunjuk
bagi manusia, karena dia adalah petunjuk bagi manusia maka kita harus faham
isinya, kalua tidak, bagaimana bisa jadi petunjuk?, maka jadi hidayah kita, ini
yang kita syukuri di ujung ayat 185 ini adalah hidayah, jika kita baca Al
Qur’an dari depan, Al Fatihah, Qur’an itu punya sekian banyak doa, diajarkan
oleh Al Qur’an, doa yang pertama muncul dari awal di Al Fatihah adalah
“ihdinashshirootol mustaqim” doa pertama yang Alloh ajarkan dalam Al Qur’an
yaitu “Yalloh berilah kami hidayah”, karen aitu paling mahal diantara yang
lain, orang kalua sudah dapat hidayah sudah, syukuri bahwa itu adalah
kenikmatan yang terbesar, orang kalua sudah dapat hidayah segala hidup kita ini
dipandu oleh Alloh,, akal, fisik, hati kita dipandu Alloh,, jangan lupa akal
itu bisa menyesatkan orang dan paling sering memasukkan ke neraka, jangan
salah, kecerdasan bisa menjadi fitnah, innama yahsalloha min ibadihil ‘ulama
mestinya orang-orang yang berilmu yang akalnya luar biasa yang Alloh kasih, itu
mestinya dia yang paling takut kepada Alloh tapi kalua tidak, dialah sumber
kerusakan di bumi ini, kalua tidak takut Alloh mereka bisa mengutak-atik,
merekayasa, itu sudah nyata, (menit 38:10) dalam firman Alloh Subhanahu Wa
Ta’ala :
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُعْجِبُكَ
قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَىٰ مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ
أَلَدُّ الْخِصَامِ
Dan di antara manusia
ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan
dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah
penantang yang paling keras. (QS.Al Baqoroh 204)
Ada orang-orang yang
kalua bicara itu mengagumkan, jadi kalua presentasi itu mengagumkan seklai,
meyakinkan sekali, biasanya punya data, tapi ingat kata Alloh, itu ada
orang-orang seperti itu musuh Alloh, tapi dia persaksikan dirinya sedang
berbuat kebaikan, padahal kata Alloh mereka kerjaanya itu adalah sa’a fil ard,
liyufsida fiiha, kerjaanya ngrusak bumi, wayuhilak harsa wan nasl dan dia
menghancurkan sawah ladang, sawah lading kan tempat kita makan, jadi semua
tempat makan kita dirusak, efekanya ke nasl, keturunan, meskipun beberapa ulama
ada yang menafsirkan ternak, dalam Bahasa arab nasl keturunan,artinya kelahiran,
Semua rusak, Wallohu laa yuhibbul fasad, dan Alloh tidak suka kerusakan. Itu
bahayanya kecerdasan, kalua tidak terpandu oleh Hidayah Alloh Subhanahu Wa
Ta’ala, hati juga sama, kalua tidak terpandu oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala,
hati sumber segala kerusakan karena dia adalah panglimanya, disitu semua
berkumpul kebaikan tapi juga berkjumpul semua kerusakan, ada Syirik, hasad,
dengki, ada segala macam, itu bahayanya luar biasa,
Maka kita harus bisa
menjadikan romadhon ini momentum Qur’an menjadi hidayah kita, kalua kita akrab,
maasyaaAlloh dipandu Alloh itu enak, wattaqulloh, wayuallimukumulloh,
bertaqwalah kalian kepada Alloh, nanti Alloh ajarkan ilmu pada kalian,
wayuallimukum maa lam takuunu ta’lamun, Alloh yang mengajari kalian ilmu apa
saja yang belum punya ilmunya. Corona sekarang apa obatnya? Ini perlu Alloh
yang buka buat manusia, maka para ilmuwan dibidang kesehatan perlu mengakrabi
qur’an untuk nanti Alloh buka, tidak sulit buat Alloh untuk membuka ilmu itu
bahwa ini obatnya, begitu seterusnya yang lain, semua ilmu juga sama, Bersama
Alloh itu ada hidayah yang membukakan berbagai macam kebaikan, diantaranya
adalah ilmu untuk kita.
Qur’an sendiri
berfungsi sebagai hudallinnas petunjuk, wabayyinat minal huda penjelas dari
petunjuk itu,wal furqon pembeda, ada tadabbur yang menarik dari seorang ulama
hari ini tentang furqon, dimasa sulit muslimin hari ini, bukan hanya wabah ini,
tapi keadaan muslimin yang sulit diberbagai negri, muslimin menjadi rancu
menjadi tidak jelas ini siapa yang mesti kita ikuti, panduannya bagaimana, ini
beda dengan ini, pokoknya *membingungkan*, maka *akrabi* dulu *qur’an* quran
akan sebagai senjata buat kita sebagai furqon pembeda, pemisah, dan dengan itu
maka menjadi gamblang, tidak ada yang abu-abu, tidak ada yang serba katanya
begini dan begini, maka menjadi jelas dan gamblang karna dia adalah Al Furqon,
Ayat selanjutnya
pembahasan sebagian tentang fiqih keringanan buat yang sakit, safar,bahwa Alloh
menginginkan kemudahan bukan kesulitan. Cara mengukur sulit dan mudah itu harus
tanya kepada Alloh, jika kita nalar romadhon itu sulit puasa sebulan, sahur,
ngantuk, trawih berlama-lama berdiri, karena ada orang yang badannya kekar,
biasa gym, tapi ngga kuat berdiri sholat, ternyata kuat berdiri sholat itu
babnya bukan masalah fisik, *pokoknya tanpa iman badan anda ngga ada gunanya*,
cpba lihat orang-orang yang dekat dengan Alloh kadang badannya kurus, krempeng,
sakit, bahkan saya pernah lihat kaki sebelah maasyaaAlloh sholat di masjid
Nabawi, ada videonya, padahal masjid Nabawi imamnya bacaannya lumayan Panjang
tapi maasyaaAlloh dia berdiri tidak goyang. Romadhon Kelihatannya memang berat
tetapi ketika dinilai oleh pakar kesehatan nilainya positif, dinilai ahli
sosiologi kemasyarakatan positif, dikaji kriminolog ahli criminal hasilnya
semua positif, disinilah makna bahwa yg pertama *sulit atau mudah jangan
dilihat dari dhohirnya*, yang kedua sulit atau mudah itu tanya kepada
Alloh,tolok ukurnya Alloh, makanya kaidah yang kelihatan sangat gamblang sekali
adalah perang, firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala :
كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ
خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ
يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Diwajibkan
atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui.(Al Baqoroh:216)
Makanya kita nanya ke
Alloh, bahwa romadhon itu nilainya harus kemudahan, memang kita lapar, capek,
ngantuk tapi hasilnya adalah positif, jangan hanya lihat dhohirnya saja, cinta
Alloh itu tidak hanya dibuktikan saat kit ahaus diberi minum, tapi kadang Alloh
paksa kita untuk haus, ternyata kamu perlu minum tapi kamu juga perlu haus,
perlu makan juga perlu lapar, perlu tidur dan perlu melek, Alloh yang Maha Tahu
dengan semua aturan itu.
Walitukabbirulloha ‘alaa maa hadaakum, kaian diminta untuk
mengagungkan Alloh, bertakbir kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, atas hidayah
itu, karena hidayah itu sesuatu yang sangat mahal, jadi jika kita punya itu
maka bertakbirlah, itulah di akhir romadhon kita, kita akhiri dengan takbir,
kita takbir atas semua petunjuk, yang dengan petunjuk dan izin Alloh kita bisa
menjalankan Romadhon kita, makanya jika ada kebaikan yang berhasil kita
jalankan maka pujilah Alloh, kalimat rosul nanti di akhirat, nabi mengatakan nanti di akhirat
semua orang itu yang bergerak dimuka bumi ada yang membebaskan dirinya, ada
yang menghancurkan dirinya, kemudian nanti diakhirat ujungnya adalah kalua
diakhirat ujungnya adalah kebaikan maka pujilah Alloh, jangan bilang karena
saya dan saya, karena tanpa izin Alloh maka kita tidak akan bisa menjalankan semua
kebaikan itu, tapi siapa yang menjumpai hasilnya jelek , jangan salahkan
kecuali dirinya sendiri. Jadi kalua kita jadi orang yang khusyu dekat dengan
Alloh, maka pujilah Alloh makanya kita diajari doa yang tinggi levelnya
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam juga bersabda pada Mu’adz, “Demi Allah, aku sungguh mencintaimu.
Aku wasiatkan padamu, janganlah engkau lupa untuk mengucapkan pada akhir shalat
(sebelum salam):
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى
ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
ALLAHUMMA A’INNI ‘ALA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBADATIK
[Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu,
dan memperbagus ibadah pada-Mu].” (HR. Abu Daud dan
Ahmad, shahih)
Inilah puncak kehidupan manusia, dzikir, syukur dan ibadah,
karena ini puncak kehidupan, maka Ya Alloh bantulah saya, karen akalau tanpa
bantuan Alloh kita tidak bisa.
Jadi setiap ada kebaikan dalam hidup kita maka pujilah Alloh,
punya harta, sehat, pujilah Alloh, kalua kemudian ternyata di akhirat tidak
baik hasilnya maka jangan salahkan kecuali diri sendiri jangan salhkan Alloh,
ujung ayat la’allakum tasykurun semoga kalian bersyukur, takbir karena hidayah
ini dan bersyukur. Jika kita sudah bisa mengagungkan Alloh maka yang lainnya
akan menjadi kecil, Romadhon kita awali dengan takbir dan diakhiri dengan
takbir , seperi orang thowaf dimulai dengan takbir dan putaran thowaf itu tidak
bisa diakhiri kecuali dengan takbir yaitu takbirnya imam sholat fardhu, artinya
Alloh selalu Maha Besar di awal dan di akhir,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي
فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي
وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
(QS.Al Baqoroh:186)
Setelah kata waidzaa
saalaka ibadi anni seharusnya ada kata kul katakanlah Muhammad, tapi dibuang ,
ini dibahas ditadabburi oleh para Ulama, Normalnya kalimat Wahai Muhammad jika
ada yang bertanya tentang aku “jawab” / “katakanlah” bahwa Aku dekat. Ternyata
nilainya adalah Alloh sendiri yang jawab, bahwa Alloh itu dekat, sampai tidak
diwakilkan kepada Nabi Muhammad untuk menjawabnya.
Begitu agungnya Doa,
mari buat romadhon ini bulan doa,setiap doa pasti Alloh kabulkan syaratnya
adalah mau memenuhi permintaan-Ku dan mau beriman kepada-Ku, semoga mereka
mendapat petunjuk, mendapat bimbingan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, orang beriman
kalua berdoa pasti dikabulkan sama Alloh, Cuma cara pengabulannya macam-macam,
yaitu
- Dikabulkan,
diberi sesuai permintaan, minta rizki, ilmu, sehat dikasih semua
- Dikabulkan
tapi disimpan di akhirat
- Dikabulkan
dengan cara dijauhkan musibah dari kita.
MaaSyaaAlloh Jangan
pernah kecewa sama Alloh, seperi doa nabi Zakaria, walam akun biduaika robbi sakiyya, ya Alloh saya tak pernah
kecewa berdoa kepadamu, husnudzon sama Alloh. Kalua kemarin-kemarin ada doa
yang diberi tidak sesuai permintaan kita, maka mudah-mudahan disinilah Alloh
kabulkan, karena salah satu bentuk pengabulan doa adalah dijauhkan musibah dari
kita.
Ayat penutup
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ
ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ
تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ
وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ
لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا
الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ
لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Dihalalkan bagi kamu
pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah
pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui
bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu
dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa
yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu
benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu
sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu
beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu
mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia,
supaya mereka bertakwa. (Al-Baqoroh 187)
Ini bicara tentang suami
istri, romadhon yang awalnya bicara spiritual tiba-tiba bicara suami istri, ini
tema keluarga dan suami istri, ini penting, MaasyaaAlloh Alloh kasih corona
kita jadi lebih dekat dengan keluarga kita, dan kita merasakan betapa sulitnya
mendidik anak, supaya kita menghormati dan memuliakan guru-guru kita, itu baru
satu anak , sekelas ada berapa anak?
Ternyata Romadhon bulan
keluarga juga, dihalalkan seorang suami bercampur dengan istrinya dimalam hari
di bulan romadhon, suami istri itu di dalam Al Qur’an di potret dengan berbagai
ilustrasi salah satunya ayat ini, ilustrasi bahwa suami istri itu adalah
pakaian, suami pakaianya istri , istri ya pakaiannya suami, para ulama
kebanyakan membahasnya adalah tentang fungsi, contoh pakain fungsinya pertama
menutup aurot, kalua ada orang yang menceritakan aib pasanganya, itu artinya
anda pakai pakaian yang bolong-bolong yang aurotnya tidak tertutup, jadi kita
sesame pasangan kit aitu harus saling menutup, karena tidak aka nada yang
sempurna, fungsi yang kedua pakaian adalah menutupi kita dari berbagai hal yang
menyakitkan dari luar, dingin, panas, bahkan pakaian perang itu untuk
melindungi kita dari senjata, itu artinya pasangan itu fungsi perlindungan,
fungsi yang ketiga yaitu pakain sebagai keindahan maka kita harus indah karena
pasangan kita, dan kita harus menjadi keindahan buat pasangan kita, jangan
sampai pakaian itu merusak penampilan kita. Ilustrasi lain dalam Al Qur’an
contohnya adalah nisaaukum harsullakum, istri-istri kalian itu adalah
lading-ladang kalian, wanita itu lading, suami itu petani, bicara tentang
kesuburan itu ternyata perempuan, kalua mau menyuburkan Rahim wanita kembali,
harus nanya ke petani, karena kalua lading ngga subur ditanami tidak buah.
Selain itu pakaian ini
bisa beli jadi bisa buat, beli jadi resikonya lebarnya pas, tapi panjangnya
ngga pas, artinya pasangan kita, karena dulu kita ngga pernah pesen sama calon
mertua kita, dididik seperti apa, udah jadi baru kita ambil, maka ya harus
dimaaafkan kala ada sesuatu yang ngga pas banget dengan kita,
Ayat 187 ini bicara
tentang kesuburan, kehamilan dan kelahiran pasti ada hubungan sangat era t
antara romadhon dan tema hamil, karena dalam ayat tersebut disebutkan padahal
seharusnya kan bisa saja dibahas di ayat lain, bukan di ayat romadhon, dan
carilah apa yang ditaqdirkan oleh Alloh untuk kalian yaitu anak, menurut tafsir
banyak ulama ternyata artinya adalah anak, jadi kesempatan buat
saudara-saudariku yang belum punya keturunan, romadhon ini adalah upaya untuk
mencari apa yang ditaqdirkan Alloh, bagi kita berupa keturunan.
Terakhir ada tema
tentang I’tikaf , berkaitan juga dengan surat Al Qodr, dua-duanya tentang 10
hari terakhir, jangan campuri istri di 10 hari terakhir, kalua mau di awal
sampai menjelang 10 hari terakhir,
karena Para Ulama membahas secara fiqih hal tersebut bisa membatalkan
itikaf. Kemudian tema itikaf ini dijaga betul oleh salafussholih bahwa itikaf
ada dimasjid Alloh, dalam surat al qodr membahas bahwa lailatul qodr itu adalah
keselamatan, tapi para ulama menjelaskan, kata selamat ini jangan pakai tolok
ukur kepala kita sendiri, contoh la qodarulloh ada orang yang sakit kita
berharap dia sembuh, tapi meninggal dimalam itu, kita menganggap itu musibah,
tapi bisa jadi itu adalah keselamatn menurut Alloh kita ngga tau, mungkin Alloh
ingin mengistirahatkan dari rasa sakitnya. Yang pasti malam lailatul qodar ini
adalah malam yang selamat, yang damai, yang tenang, semoga romadhon ini adalah
ketenangan buat kita setelah diuji coba dengan wabah ini, semoga menjadi salam,
bulan keselamatan
Allohu Ta’ala A’lam
Wassalamu’alaikum wr wb