Senin, 22 Juni 2020

BULAN DZULQO’DAH BULAN MULIA





*Bulan Dzulqa’dah Termasuk Bulan-bulan Harom (Mulia)*
*Senin, 1 Dzulqo'dah 1441 H (22 Juni 2020)*

Hari ini Kita memasuki Bulan Dzulqo'dah, salah satu dari 4 Bulan yang di Muliakan oleh Alloh Ta'ala.

Dalam bulan-bulan mulia tersebut amalan-amalan yang baik akan dilipatgandakan pahalanya, sedangkan amalan-amalan yang buruk akan dilipatgandakan dosanya.

Allah SWT berfirman dalam Q.S. At-Taubah ayat 36:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya (terdapat) empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kalian mendhalimi diri kalian dalam bulan yang empat itu. Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kalian semua. Ketahuilah bahwasanya Allah bersama-sama orang yang bertakwa”.

Dalam Tafsir Ath-Thabari dan Tafsir Al-Qur’anul ‘Adzim karya Ibnu Katsir rahimahullah dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan bulan-bulan haram tersebut ialah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu : “Sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya ketika Allah menciptakan langit dan bumi, dalam setahun itu terdapat dua belas bulan. Empat di antaranya adalah bulan haram (suci). Tiga dari bulan itu jatuh secara berurutan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Sedangkan Rajab (yang disebut juga bulan kabilah Mudhar) terletak di antara Jumadi Tsani dan Sya’ban”.

🍃🍃🍃
Bulan Haram yang empat tersebut dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda,

 أَلَا إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ ...َ

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya waktu itu telah berputar sebagaimana biasanya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun dua belas bulan, di antaranya empat bulan haram. Tiga bulan diantaranya berturut-turut, yaitu Dzul qa’dah, Dzul hijjah, Muharram dan Rajab" (HR. Ahmad)

🌾🌾🌾
Ketauhilah sahabat bahwa maksiat yang dilakukan di bulan Haram lebih besar dosanya daripada melakukan dosa di bulan-bulan lainnya. Demikian juga sebaliknya pahala amal sholih yang dilakukan di bulan Haram dilipatgandakan.

🍁🍁🍁
Ali bin Abi Thalhah menuturkan dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma tentang ayat tersebut, "Allah mejadikan empat bulan itu sebagai bulan Haram, dimana Dia memperbesar keharaman-keharamannya, dan Dia menetapkan dosa yang dilakukan padanya lebih berat, serta menjadikan pahala dan amal shalih dan pahalanya juga lebih besar." (Shahih Tafsir Ibnu Katsir (IV/204)

🍀🍀
Oleh karena itu bersemangatlah dan perbanyaklah amal sholeh di bulan ini, serta berpikirlah ribuan kali untuk bermaksiat kepadaNya.

Allohu A'lam
Semoga Bermanfaat



Selasa, 07 April 2020

TARHIB ROMADHON 1441 H / 2020



TARHIB ROMADHON Bersama Ustadz Budi Ashari Lc.

Orang yang Puasa, tarawih, baca quran tapi imannya ngga dibawa tdk akan menghasilkan romadhon yg istimewa dan berat sekali dan ini di sadari oleh syariat
pelajaran mahal sekali buat kita dimana masa ketika syariat itu menyampaikan yang berat maka Alloh Subhanahu Wa Ta'ala meringankan dengan berbagai macam cara
 Pelajaran kita saat kondisi sulit seperti ini, Semoga Alloh menghindarkan kita semua dari berbagai macam wabah penyakit , dimasa sulit ini dimana dimana semua berita terlihat menakutkan dan mengkhawatirkan , memang kita harus waspada itu juga perintah syariat, mengambil upaya supaya Alloh jauhkan kita dari wabah ini, tapi yang jadi PR buat kita adalah bahwa semua berita yang kalau didengar menakutkan itu tidak hanya menghasilkan kewaspadaan, tapi juga menghasilkan ke khawatiran dan kecemasan padahal semua ahlin kesehatan menyampaikan bahwa ke khawatiran dan kecemasan itu justru menurunkan imunitas tubuh, mesti ada penyeimbang-penyeimbang secara berita maka saya sarankan kepada Saudara-Saudariku kalau akses berita tentang CORONA, maka akseslah berita yang menyenangkan, Alhamdulillah Saya sudah mulai melihat berita-berita bagus yang beritanya menyenankan kita, itu penting membahagiakan kita, seperti kalimat banyak orang hari ini *JANGAN LUPA BAHAGIA* , jangan sampai kita sibuk dengan corona sampai kita lupa bahagia, yang paling penting BAHAGIA kita saat ini adalah mendekati bulan *ROMADHON* , jangan sampai lupa bahwa menurut kalender *UMMUL QURO* saat ini adalah *1 SYA'BAN 1441 HIJRIYAH*,   (25 Maret 2020).

Jadi Syariat ini sadar kalau ada sesuatu yang berat maka disampaikan dengan cara yang ringan, mudah-mudahan ini juga bisa didengar oleh para ahli, petinggi, pejabat, mestinya menyampaikan data yang jika disampaikan ke masyarakat hanya akan menimbulkan kecemasan, maka tidak perlu disampaikan,sampaikan aturan , sesuatu yang bisa menjaga masyarakat dari berbagai masalah hari ini, contoh ketika Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menyampaikan tentang bahwa shiyam romadhon satu bulan penuh ini berat, maka Alloh memulai dengan "Yaa ayyuhalladziina aamaanuu" wahai orang-orang yang beriman kutiba 'alaikumushshiyam, kamaa kutiba 'alalladzina min qoblikum" bahwa puasa ini tidak hanya untuk kalian, dulu orang-orang sebelum kalian juga puasa , itu artinya Alloh Ta'ala ingin meringankan bahwa yang puasa bukan hanya kita, kemudian penutupnya langsung "la'allakum tattaqun" dan ternyata hasil besarnya adalah supaya kita menjadi orang yang *BERTAQWA*, di ayat selanjutnya saja itu masih ingin meringankan kita, "ayyamam ma'duudaat" ayyaman artinya hanya hari-hari, jadi kalau kita setahun punya banyak hari, ma'duudat itu terbatas, dalam bahasa arab ini disebut jama' qillah, kalimat jama' tapi hanya 3 atau 4, sebulan itu hari-hari yang sedikit dibanding 11 bulan yang lain, Alloh Maha Kuasa bisa saja mewajibkan 11 bulan puasa, yang sebulan tidak, Alloh tidak minta sebanyak itu, silahkan yang sebelas bulan tidak wajib puasa.

Begitulah syariat, silahkan dibaca ayat-ayat romadhon Surat Al Baqoroh dari ayat 183-187 semuanya menyenangkan, ini cara Syariat mengkomunikasikan sesuatu yang berat.
Berbagilah sesuatu yang membahagiakan,, jangan lupa IdkholusSurur memasukkan kebahagiaan dihati saudaranya itu ibadah, jangan hanya menyampaikan sesuatu yang menakutkan, ingat saat ini kita punya 2 kebahagiaan, yg pertama kita akan memasuki bulan romadhon, dan yang kedua semoga,insyaaAlloh wabah korona ini selesai sebelum Romadhon.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

Syariat puasa itu tidak hanya kita yang menjalankan, bahkan umat sebelum rosul sudah menjalankan, maknanya para ulama fiqih menjelaskan ada namanya Syar’u man qobla, Syariat ummat sebelum Islam,blm tentu kita pakai hari ini, ada yang masih dilanjutkan, ada yang khusus bagi umat tertentu sebelum kita, tapi shiyam ini adalah amal yang untuk kita dan umat sebelum kita, kesimpulannya adalah manusia ini , dari ayah kita Nabi Adam ‘alaihissalam sampai kapanpun tidak bisa lepas dari puasa, sejatinya puasa ini kemaslahatan untuk seluruh umat manusia , bukan sebatas hanya untuk orang islam, bukan sebatas pada sebuah zaman dan sebuah tempat, tapi *seluruh ummat* harus *berpuasa*, badannya manusia Alloh ciptakan tidak bisa lepas dari puasa, maka kita bersyukur kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala bahwa kita disediakan, sampai diwajibkan puasa satu bulan lamanya.”la’allakum tattaqun”, ini adalah nilai utama, target terbesar, inilah ibadah yang mudah yang bisa mengantarkan kita ke derajat tertinggi yaitu *TAQWA*. Ibadah itu bukan sesuatu yang kering harus ada nilainya, ruhnya, dalam segala hal, aktivitas seorang muslim itu ngga boleh kosong, kering yang hanya fisiknya, dhohirnya, kita sholat, puasa, dzikir itu jangan lihat fisiknya, jangan lihat bibirnya, jangan hanya aktivitas formalitas , tapi hatinya harus di ikutkan, karena justru *HATI* ini yang menentukan *HASILNYA*. Makanya para ulama menatakan :

رب عمل صغير تعظمه النية، ورب عمل كبير تصغره النية

betapa banyak amal yang besar dikerdilkan oleh niat, dan berapa banyak amal yang kecil diagungkan oleh niat.
Dalam islam tidak boleh ada sebuah amal yang tidak diikuti oleh hati, karena amal itu akan *ditolak*, makanya targetnya adalah taqwa.



Semua Syariat Islam pasti membawa nilai kebaikan.
Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Siapa yang belum bisa meninggalkan ucapan dosa, dan masih mengerjakannya, maka Alloh tidak butuh dia meninggalkan makan dan minum (puasa), artinya shiyam ini membawa nilai, nilainya adalah *lisanmu* mesti *lebih baik*, selesai romadhon, lisanmu, tutur katamu mesti lebih baik, ingat kita punya *dua lisan*, lisan yang di dalam mulut kita dan lisan pena kita, karena lisan pena kit aitu juga perwakilan kita juga, jadi kalua setelah romadhon lisan pena kita dimedsos kok masih *buruk* maka romadhon kita *gagal*.

Ayat berikutnya (Al Baqoroh 184) istimewanya umat ini dibuloan romadhon.

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

_“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”_
Kehidupan Rosul Shollallohu ‘alaihi Wasallam, kenapa Beliau itu istimewa, sehat, agung dan seterusnya, karena hari-hari yang Beliau jalanin itu aturannya aturan syariat, contohnya dalam setahun misalnya kita disiapkan puasa romadhon, 1 romadhon itu ibarat kita mencharge gadget kita, dalam sebulan itu mudah-mudahan cukup untuk 11 bulan lainnya, makanya diantara 11 bulanpun disertakan aktivitas yang lain masih ada puasa sunnah, tilawah qur’an, dzikir, qiyam , walaupun tidak se intensif dibulan romadhon, jadi atur hidup kita dengan aturan syariat maka kita akan merasakan kebaikan dan keberkahan.
Meskipun syariat puasa ini kelihatannya berat, tapi buat orang *beriman* ini *ringan*, bahkan Alloh beri keringanan, yg sakit yang ngga sanggup melanjutkan puasa, ibu yang menyusui dst. Dalam ayat diatas dibagi menjadi 2 kelompok, yg pertama oran yang safar dan sakit, yang kedua adalah orang yang ngga sanggup puasa artinya menunggu tahun depanpun orang ini tidak kan bisa melaksankan puasa juga, tapi untuk kelompok safar dan sakit biasa bisa mengganti (qadha) setelah romadhon. Kalau yang tidak bisa mengganti maka harus bayar fidyah bagi orang-orang miskin. Ada Fiqih, ini sesuatu pelajaran yang berharga bahwa hidup itu ada kadarnya dan fiqih itu mengatur kadar, semua ada aturannya, tidak asal. Ini semua bukan kesulitan, ini semua yang Alloh inginkan adalah kemudahan. Di ayat terakhir yang artinya kalau kalian puasa maka itu lebih baik bagimu. Ini sudah bulan sya’ban bagi yang punya hutang puasa segera diganti. Selain diatas ayat 184 ini bicara tentang berbagi dengan orang miskin, ini maasyaaAlloh kesempatan mahal juga, mungkin ada yang terdampak ekonomi diperistiwa korona hari ini sehinngga kesempatan yang bagus untuk kita memuliakan saudara-saudara kita dengan kebutuhan yang harus kita penuhi karena mungkin ada yang penghasilannya turun jauh atau bahkan menjadi sulit, bahkan dibeberapa negara saya membaca fatwa hari ini bahwa ada syariat mempercepat zakat, ta’jil  mempercepat pembayaran zakat, zakat mal dipercepat dimasa yang sulit ini, bahkan zakat fitrah, bisa segera dipercepat walaupun yang utama adalah menjelang berakhirnya romadhon, Syariat Maqosid, maksud dari zakat adalah membantu saudara-saudari kita yang sedang kesulitan, maka dari itu Romadhon bergandeng erat dengan tema shodaqoh, mari yang punya kelapangan harta bernagi dengan apapun dan siapaun sesuatu yang bermanfaat terutama saudara-saudari kita yang dalam kondisikekurangan.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

_(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur._(Al Baqoroh :185)

Di ayat yg selanjutnya ini bulan romadhon dimana diturunkannya *Al-Qur’an*, Para Ulama menjelaskan kata Romadhon diambil dari kata Romdho’ yang artinya panas, dulu bangsa Arab dalam menamai bulan-bulan rata-rata sesuai dengan musim, atau aktivitas, makanya kita tau ada Robi’ itu musim semi, ada jumada itu ketika dingin,beku, Para ulama mengkiaskan bahwa romadhon ini secara nilai ruh, Alloh bakar dosa-dosa kita. Ada satu harapan yang mudah-mudahan ini membahagiakan bahwa imam ibnu hajar al asqolani dalam kitab beliau yang membahas tentang wabah tho’un saat itu, yang terjadi saat 819 dan 833H, Beliau menyampaikan wabah tho’un yang terjadi dizaman 833, wabah tho’un ini biasanya terjadi di musim semi, dan berakhir di awal musim panas, corona ini mulainya dimusim semi, karena januari mulai berakhir musim dingin, masuk februari musim semi, mudah-mudahan kalua seperti itu, mudah-mudahan Alloh mengangkat wabah ini dari seluruh dunia, di awal musim panas dan itu adalah Romadhon,, mudah-mudahan Alloh mengijabahi doa-doa seluruh muslimin dimuka bumi ini,
Romadhon dan Qur’an, bahwa kita katakan Romadhon itu ya Quran itu  utamanya Romadhon itu ya 2 itu , pertama Shiyam, yang kedua Qur’an, kalua shiyam khusus siang hari, kalua qur’an sepanjang hari, tapi yang lebih utama adalah malam hari, dalilnya adalah hadits nabi yang sohih, ternyata Malaikat Jibril ‘alaihissalam itu mendatangi Nabi Muhammad Sholallohu ‘alaihi Wa sallam , wa kaana mudarisuhul Qur’an, bahasanya adalah mudarrosah, dars itu belajar, mudarosah itu saling belajar, bahwa Rosul dan Jibril itu muroja’ah Qur’an bukan hanya bacaan, tetapi bicara juga tentang isinya kemudian dikatakan wa kaana kulla Lailah dan itu terjadinya setiap malam. Disitulah para ulama mengatakan bahwa untuk Al Quran disepanjang hari tapi yang lebih utama Quran ada di malam hari , seakan jika kita bagi siang hari ada puasa, malam hari ada al qur’an, ini pembagian yang indah yang luar biasa. Untuk Al Quran Alloh letakkan di malam hari karena sejalan, siang dan malam Alloh ciptakan berbeda-beda, kebutuhan manusia disiang hari dan di malam hari berbeda-beda, fisik manusia juga dibagi 2, ada untuk siang dan ada untuk malam, itu sebuah sunnatulloh, aturannya kalua kita langar pasti bermasalah, malam itu tenang, gelap, kesibukan juga sudah reda, suasana seperti inilah yang tepat Bersama Al Qur’an. Ini sebuah pelajaran yang berharga, jika hubungan kita dengan Al Quran kering berarti bisa jadi hati kita terlalu sibuk dengan dunia, sehingga Qur’an tidak terasa indah dalam diri kita, tidak terasa dalam, maka carilah waktu yang nyaman untuk kita berinteraksi dengan kalamulloh, Al Qur’anul karim.
Al Qur’an dengan romadhon, para ulama mengatakan dia inginmengangkat kita supaya hubungan sesame manusia diubah diangkat hubungan dengan langit,sebelas bulan ini kita udah berinteraksi sesame manusia, ada masalh nanya teman,dll. Romadhon ingin Alloh ganti koneksi kalian dengan langit, hubungan-hubungan yang bersifat langit. Seperti kita tahu orang puasa sama tidak puasa ngga ada bedanya, kalua ada orang yang bohong kalua dia puasa padahal sebenarnya tidak puasa kita tidak tahu, ini hubungannya murni hubungan langit, makin ke akhir romadhon itu mestinya semakin kuat hubungan kelangit dan semakin mulai dikosongkan sinyalnya ke seama manusia, makanya ada syarat I’tikaf ada di ayat 187, I’tikaf itu hakikatnya memutus hubungan dengan makhluk dan menguatkan hubungan dengan sang Kholiq, syiarnya gitu. Ketika mulai mau masuk Romadhon mulai dikuatkan hubungan langit. Hubugan bumi mulai dikurangi aktivitasnya, Bahkan Rosul saat I’tikaf itu tidak hanya masuk masjid tapi masuk mu’takaf (tenda di dalam masjid) tujuannya nabi ingin benar-benar memutus hubungan dengan makhluk.sekarang sudah banyak kita dapati saat itikaf banyak tenda di masjid, semoga tidak hanya sekedar tenda, karena meskipun kita masuk tenda tapi masih ngobrol sepenajng iktikaf ya tidak dapat tujuannya. Artinya dilatih Alloh dibulan romadhon ini, jika romadhon tak kunjung istimewa sehingga muncul corona ini supaya sujudnya lebih Panjang, doanya lebih khusyu’, baca qur’annya lebih banyak, maasyaaAlloh luar biasa, jadi tetap husnudzon kepada Alloh,
Karena ini bulan al qur’an maka diistimewakan betul al qur’an ini, ayat tentang turunnya lailatul qodr, ayat pembukanya juga turunnya Al Qur’an, inna anzalnaahu fii lailatul qodr, sesungguhnya kami turunkan Al Qur’an di malam lailatul qodr, menurut Abdulloh bin abbas rodhiyallohu ‘anhuma, adalah bahwa itu turunnya Al Qur’an dari lauh mahfudz ke langit dunia, pokoknya Romadhon itu sama dengan Al Qur’an, jadi buatkan program yang istimewa dengan Al Qur’an, apapun tentang qur’an, Al Qur’an dimulai dengan membaca, Al Qur’an artinya baca’an yang di ulang-ulang, jadi dibaca, jika kita sedang baca buku, dibulan romadhon kita ganti dengan Al Quran, pembicaraan, obrolan tadabbur tentang Qur’an, hati-hati Romadhon kita pembahasannya dirusak oleh corona, jangan sampai romadhon kita masih sibuk ngobrolin corona, inilah pentingnya kita duduk disini menyiapkan, tarhib Romadhon, ubah bahwa romadhon = Al Qur’an, ganti semua dengan Qur’an, makanya Imam Malik rohimallohu ta’ala, Beliau menutup kajian haditsnya dan Beliau mengatakan, pulanglah kalian kerumah-rumah kalian untuk Bersama Al Qur’an, padahal itu kajiannya hadits Nai, kajian Mulia, bukan tidak boleh tapi begitulah para ulama faham dimana penekanannya, kalua hadits saja ditutup, pembahasan corona seharusnya ditutup, Alhamdulillah sudah menjadi kebiasaan di Al Fatih, setiap romadhon ngajinya full al qur’an, bahkan setiap hari bahas 1 kitab, diringkaskan tulisan ulama sepanjang romadhon, begitu upaya kita mendekat kepada Al Qur’an, subhanalloh, bicara Qur’an bicara apapun itu cahaya, kalua dibaca, dihafal itu kan dikepala kita, itu artinya kita menar8uh cahaya, petunjuk di kepala dan dihati kita, hidup ini indah dengan cahaya Al Qur’an, kalua hubungannya dengan sakit, maka Qur’an itu Syifa, “wa nunazzilu minal Qur’an, ma huwa syifaa’, subhanalloh kata syifa’ itu Cuma 4kali disebutkan dalam Al Qur’an, 4x itu 3 nya Qur’an, yang 1 adalah apa yang keluar dari perut lebah (tidak hanya madu), berarti ¾ obat dimuka bumi ini adalah Al Qur’an, yuk kembali ke Qur’an, terapi qur’an, corona hanya salah satu makhluk Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, yang ikut bertasbih Bersama kita juga.
“Hudallinnas” Alloh ingin menjadikan Qur’an itu bukan hanya bacaan, hanya wirid, tapi fungsi utama Al Qur’an adalah “Hudallinnas” petunjuk bagi manusia, karena dia adalah petunjuk bagi manusia maka kita harus faham isinya, kalua tidak, bagaimana bisa jadi petunjuk?, maka jadi hidayah kita, ini yang kita syukuri di ujung ayat 185 ini adalah hidayah, jika kita baca Al Qur’an dari depan, Al Fatihah, Qur’an itu punya sekian banyak doa, diajarkan oleh Al Qur’an, doa yang pertama muncul dari awal di Al Fatihah adalah “ihdinashshirootol mustaqim” doa pertama yang Alloh ajarkan dalam Al Qur’an yaitu “Yalloh berilah kami hidayah”, karen aitu paling mahal diantara yang lain, orang kalua sudah dapat hidayah sudah, syukuri bahwa itu adalah kenikmatan yang terbesar, orang kalua sudah dapat hidayah segala hidup kita ini dipandu oleh Alloh,, akal, fisik, hati kita dipandu Alloh,, jangan lupa akal itu bisa menyesatkan orang dan paling sering memasukkan ke neraka, jangan salah, kecerdasan bisa menjadi fitnah, innama yahsalloha min ibadihil ‘ulama mestinya orang-orang yang berilmu yang akalnya luar biasa yang Alloh kasih, itu mestinya dia yang paling takut kepada Alloh tapi kalua tidak, dialah sumber kerusakan di bumi ini, kalua tidak takut Alloh mereka bisa mengutak-atik, merekayasa, itu sudah nyata, (menit 38:10) dalam firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala :

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَىٰ مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ

Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. (QS.Al Baqoroh 204)

Ada orang-orang yang kalua bicara itu mengagumkan, jadi kalua presentasi itu mengagumkan seklai, meyakinkan sekali, biasanya punya data, tapi ingat kata Alloh, itu ada orang-orang seperti itu musuh Alloh, tapi dia persaksikan dirinya sedang berbuat kebaikan, padahal kata Alloh mereka kerjaanya itu adalah sa’a fil ard, liyufsida fiiha, kerjaanya ngrusak bumi, wayuhilak harsa wan nasl dan dia menghancurkan sawah ladang, sawah lading kan tempat kita makan, jadi semua tempat makan kita dirusak, efekanya ke nasl, keturunan, meskipun beberapa ulama ada yang menafsirkan ternak, dalam Bahasa arab nasl keturunan,artinya kelahiran, Semua rusak, Wallohu laa yuhibbul fasad, dan Alloh tidak suka kerusakan. Itu bahayanya kecerdasan, kalua tidak terpandu oleh Hidayah Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, hati juga sama, kalua tidak terpandu oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, hati sumber segala kerusakan karena dia adalah panglimanya, disitu semua berkumpul kebaikan tapi juga berkjumpul semua kerusakan, ada Syirik, hasad, dengki, ada segala macam, itu bahayanya luar biasa,
Maka kita harus bisa menjadikan romadhon ini momentum Qur’an menjadi hidayah kita, kalua kita akrab, maasyaaAlloh dipandu Alloh itu enak, wattaqulloh, wayuallimukumulloh, bertaqwalah kalian kepada Alloh, nanti Alloh ajarkan ilmu pada kalian, wayuallimukum maa lam takuunu ta’lamun, Alloh yang mengajari kalian ilmu apa saja yang belum punya ilmunya. Corona sekarang apa obatnya? Ini perlu Alloh yang buka buat manusia, maka para ilmuwan dibidang kesehatan perlu mengakrabi qur’an untuk nanti Alloh buka, tidak sulit buat Alloh untuk membuka ilmu itu bahwa ini obatnya, begitu seterusnya yang lain, semua ilmu juga sama, Bersama Alloh itu ada hidayah yang membukakan berbagai macam kebaikan, diantaranya adalah ilmu untuk kita.
Qur’an sendiri berfungsi sebagai hudallinnas petunjuk, wabayyinat minal huda penjelas dari petunjuk itu,wal furqon pembeda, ada tadabbur yang menarik dari seorang ulama hari ini tentang furqon, dimasa sulit muslimin hari ini, bukan hanya wabah ini, tapi keadaan muslimin yang sulit diberbagai negri, muslimin menjadi rancu menjadi tidak jelas ini siapa yang mesti kita ikuti, panduannya bagaimana, ini beda dengan ini, pokoknya *membingungkan*, maka *akrabi* dulu *qur’an* quran akan sebagai senjata buat kita sebagai furqon pembeda, pemisah, dan dengan itu maka menjadi gamblang, tidak ada yang abu-abu, tidak ada yang serba katanya begini dan begini, maka menjadi jelas dan gamblang karna dia adalah Al Furqon,
Ayat selanjutnya pembahasan sebagian tentang fiqih keringanan buat yang sakit, safar,bahwa Alloh menginginkan kemudahan bukan kesulitan. Cara mengukur sulit dan mudah itu harus tanya kepada Alloh, jika kita nalar romadhon itu sulit puasa sebulan, sahur, ngantuk, trawih berlama-lama berdiri, karena ada orang yang badannya kekar, biasa gym, tapi ngga kuat berdiri sholat, ternyata kuat berdiri sholat itu babnya bukan masalah fisik, *pokoknya tanpa iman badan anda ngga ada gunanya*, cpba lihat orang-orang yang dekat dengan Alloh kadang badannya kurus, krempeng, sakit, bahkan saya pernah lihat kaki sebelah maasyaaAlloh sholat di masjid Nabawi, ada videonya, padahal masjid Nabawi imamnya bacaannya lumayan Panjang tapi maasyaaAlloh dia berdiri tidak goyang. Romadhon Kelihatannya memang berat tetapi ketika dinilai oleh pakar kesehatan nilainya positif, dinilai ahli sosiologi kemasyarakatan positif, dikaji kriminolog ahli criminal hasilnya semua positif, disinilah makna bahwa yg pertama *sulit atau mudah jangan dilihat dari dhohirnya*, yang kedua sulit atau mudah itu tanya kepada Alloh,tolok ukurnya Alloh, makanya kaidah yang kelihatan sangat gamblang sekali adalah perang, firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala :
 
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.(Al Baqoroh:216)

Makanya kita nanya ke Alloh, bahwa romadhon itu nilainya harus kemudahan, memang kita lapar, capek, ngantuk tapi hasilnya adalah positif, jangan hanya lihat dhohirnya saja, cinta Alloh itu tidak hanya dibuktikan saat kit ahaus diberi minum, tapi kadang Alloh paksa kita untuk haus, ternyata kamu perlu minum tapi kamu juga perlu haus, perlu makan juga perlu lapar, perlu tidur dan perlu melek, Alloh yang Maha Tahu dengan semua aturan itu.
Walitukabbirulloha ‘alaa maa hadaakum, kaian diminta untuk mengagungkan Alloh, bertakbir kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, atas hidayah itu, karena hidayah itu sesuatu yang sangat mahal, jadi jika kita punya itu maka bertakbirlah, itulah di akhir romadhon kita, kita akhiri dengan takbir, kita takbir atas semua petunjuk, yang dengan petunjuk dan izin Alloh kita bisa menjalankan Romadhon kita, makanya jika ada kebaikan yang berhasil kita jalankan maka pujilah Alloh, kalimat rosul nanti di  akhirat, nabi mengatakan nanti di akhirat semua orang itu yang bergerak dimuka bumi ada yang membebaskan dirinya, ada yang menghancurkan dirinya, kemudian nanti diakhirat ujungnya adalah kalua diakhirat ujungnya adalah kebaikan maka pujilah Alloh, jangan bilang karena saya dan saya, karena tanpa izin Alloh maka kita tidak akan bisa menjalankan semua kebaikan itu, tapi siapa yang menjumpai hasilnya jelek , jangan salahkan kecuali dirinya sendiri. Jadi kalua kita jadi orang yang khusyu dekat dengan Alloh, maka pujilah Alloh makanya kita diajari doa yang tinggi levelnya

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda pada Mu’adz, “Demi Allah, aku sungguh mencintaimu. Aku wasiatkan padamu, janganlah engkau lupa untuk mengucapkan pada akhir shalat (sebelum salam):
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
ALLAHUMMA A’INNI ‘ALA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBADATIK [Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu].” (HR. Abu Daud dan Ahmad, shahih)

Inilah puncak kehidupan manusia, dzikir, syukur dan ibadah, karena ini puncak kehidupan, maka Ya Alloh bantulah saya, karen akalau tanpa bantuan Alloh kita tidak bisa.
Jadi setiap ada kebaikan dalam hidup kita maka pujilah Alloh, punya harta, sehat, pujilah Alloh, kalua kemudian ternyata di akhirat tidak baik hasilnya maka jangan salahkan kecuali diri sendiri jangan salhkan Alloh, ujung ayat la’allakum tasykurun semoga kalian bersyukur, takbir karena hidayah ini dan bersyukur. Jika kita sudah bisa mengagungkan Alloh maka yang lainnya akan menjadi kecil, Romadhon kita awali dengan takbir dan diakhiri dengan takbir , seperi orang thowaf dimulai dengan takbir dan putaran thowaf itu tidak bisa diakhiri kecuali dengan takbir yaitu takbirnya imam sholat fardhu, artinya Alloh selalu Maha Besar di awal dan di akhir, 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS.Al Baqoroh:186)

Setelah kata waidzaa saalaka ibadi anni seharusnya ada kata kul katakanlah Muhammad, tapi dibuang , ini dibahas ditadabburi oleh para Ulama, Normalnya kalimat Wahai Muhammad jika ada yang bertanya tentang aku “jawab” / “katakanlah” bahwa Aku dekat. Ternyata nilainya adalah Alloh sendiri yang jawab, bahwa Alloh itu dekat, sampai tidak diwakilkan kepada Nabi Muhammad untuk menjawabnya.
Begitu agungnya Doa, mari buat romadhon ini bulan doa,setiap doa pasti Alloh kabulkan syaratnya adalah mau memenuhi permintaan-Ku dan mau beriman kepada-Ku, semoga mereka mendapat petunjuk, mendapat bimbingan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, orang beriman kalua berdoa pasti dikabulkan sama Alloh, Cuma cara pengabulannya macam-macam, yaitu
  1. Dikabulkan, diberi sesuai permintaan, minta rizki, ilmu, sehat dikasih semua
  2. Dikabulkan tapi disimpan di akhirat
  3. Dikabulkan dengan cara dijauhkan musibah dari kita.
MaaSyaaAlloh Jangan pernah kecewa sama Alloh, seperi doa nabi Zakaria, walam akun biduaika  robbi sakiyya, ya Alloh saya tak pernah kecewa berdoa kepadamu, husnudzon sama Alloh. Kalua kemarin-kemarin ada doa yang diberi tidak sesuai permintaan kita, maka mudah-mudahan disinilah Alloh kabulkan, karena salah satu bentuk pengabulan doa adalah dijauhkan musibah dari kita.

Ayat penutup

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (Al-Baqoroh 187)

Ini bicara tentang suami istri, romadhon yang awalnya bicara spiritual tiba-tiba bicara suami istri, ini tema keluarga dan suami istri, ini penting, MaasyaaAlloh Alloh kasih corona kita jadi lebih dekat dengan keluarga kita, dan kita merasakan betapa sulitnya mendidik anak, supaya kita menghormati dan memuliakan guru-guru kita, itu baru satu anak , sekelas ada berapa anak?
Ternyata Romadhon bulan keluarga juga, dihalalkan seorang suami bercampur dengan istrinya dimalam hari di bulan romadhon, suami istri itu di dalam Al Qur’an di potret dengan berbagai ilustrasi salah satunya ayat ini, ilustrasi bahwa suami istri itu adalah pakaian, suami pakaianya istri , istri ya pakaiannya suami, para ulama kebanyakan membahasnya adalah tentang fungsi, contoh pakain fungsinya pertama menutup aurot, kalua ada orang yang menceritakan aib pasanganya, itu artinya anda pakai pakaian yang bolong-bolong yang aurotnya tidak tertutup, jadi kita sesame pasangan kit aitu harus saling menutup, karena tidak aka nada yang sempurna, fungsi yang kedua pakaian adalah menutupi kita dari berbagai hal yang menyakitkan dari luar, dingin, panas, bahkan pakaian perang itu untuk melindungi kita dari senjata, itu artinya pasangan itu fungsi perlindungan, fungsi yang ketiga yaitu pakain sebagai keindahan maka kita harus indah karena pasangan kita, dan kita harus menjadi keindahan buat pasangan kita, jangan sampai pakaian itu merusak penampilan kita. Ilustrasi lain dalam Al Qur’an contohnya adalah nisaaukum harsullakum, istri-istri kalian itu adalah lading-ladang kalian, wanita itu lading, suami itu petani, bicara tentang kesuburan itu ternyata perempuan, kalua mau menyuburkan Rahim wanita kembali, harus nanya ke petani, karena kalua lading ngga subur ditanami tidak buah.
Selain itu pakaian ini bisa beli jadi bisa buat, beli jadi resikonya lebarnya pas, tapi panjangnya ngga pas, artinya pasangan kita, karena dulu kita ngga pernah pesen sama calon mertua kita, dididik seperti apa, udah jadi baru kita ambil, maka ya harus dimaaafkan kala ada sesuatu yang ngga pas banget dengan kita,
Ayat 187 ini bicara tentang kesuburan, kehamilan dan kelahiran pasti ada hubungan sangat era t antara romadhon dan tema hamil, karena dalam ayat tersebut disebutkan padahal seharusnya kan bisa saja dibahas di ayat lain, bukan di ayat romadhon, dan carilah apa yang ditaqdirkan oleh Alloh untuk kalian yaitu anak, menurut tafsir banyak ulama ternyata artinya adalah anak, jadi kesempatan buat saudara-saudariku yang belum punya keturunan, romadhon ini adalah upaya untuk mencari apa yang ditaqdirkan Alloh, bagi kita berupa keturunan.
Terakhir ada tema tentang I’tikaf , berkaitan juga dengan surat Al Qodr, dua-duanya tentang 10 hari terakhir, jangan campuri istri di 10 hari terakhir, kalua mau di awal sampai menjelang 10 hari terakhir,  karena Para Ulama membahas secara fiqih hal tersebut bisa membatalkan itikaf. Kemudian tema itikaf ini dijaga betul oleh salafussholih bahwa itikaf ada dimasjid Alloh, dalam surat al qodr membahas bahwa lailatul qodr itu adalah keselamatan, tapi para ulama menjelaskan, kata selamat ini jangan pakai tolok ukur kepala kita sendiri, contoh la qodarulloh ada orang yang sakit kita berharap dia sembuh, tapi meninggal dimalam itu, kita menganggap itu musibah, tapi bisa jadi itu adalah keselamatn menurut Alloh kita ngga tau, mungkin Alloh ingin mengistirahatkan dari rasa sakitnya. Yang pasti malam lailatul qodar ini adalah malam yang selamat, yang damai, yang tenang, semoga romadhon ini adalah ketenangan buat kita setelah diuji coba dengan wabah ini, semoga menjadi salam, bulan keselamatan
Allohu Ta’ala A’lam
Wassalamu’alaikum wr wb

Video Kajian :